aku mulai terbiasa membuatkan segelas teh untukmu
dan segelas kopi untukku
selera kita memang berbeda
tapi sekotak coklat menyatukan perbedaan kita
dan gurauan kecil semakin mendekatkan hati
yang terpisah sejengkal raga
tapi entah mengapa begitu sulit menyatu
aku merindukan kehadiranmu
kau merindukan pelukanku
dan hanya rindu yang seakan memaksa logika
untuk menurut pada hati yang sedang dimabuk rasa
lelaki dan perempuan
bersatu dalam satu malam di hari itu
dan enggan berpisah sampai hari ini
lalu kemanakah akan melangkah
jika kita nyaman duduk bersama, berdampingan
lalu bagaimanakah menyatukan selera
jika sekotak coklat tak lagi berisi
akankah kau mulai mencicipi pahitnya kopi
dan aku mulai mengenal nikmatnya teh
entahlah..
bukankah masih ada waktu
sampai sejengkal jarak menyatukan raga kita
dan segelas kopi untukku
selera kita memang berbeda
tapi sekotak coklat menyatukan perbedaan kita
dan gurauan kecil semakin mendekatkan hati
yang terpisah sejengkal raga
tapi entah mengapa begitu sulit menyatu
aku merindukan kehadiranmu
kau merindukan pelukanku
dan hanya rindu yang seakan memaksa logika
untuk menurut pada hati yang sedang dimabuk rasa
lelaki dan perempuan
bersatu dalam satu malam di hari itu
dan enggan berpisah sampai hari ini
lalu kemanakah akan melangkah
jika kita nyaman duduk bersama, berdampingan
lalu bagaimanakah menyatukan selera
jika sekotak coklat tak lagi berisi
akankah kau mulai mencicipi pahitnya kopi
dan aku mulai mengenal nikmatnya teh
entahlah..
bukankah masih ada waktu
sampai sejengkal jarak menyatukan raga kita
Komentar
Posting Komentar