suatu pagi di Minggu yang cerah langit menghampar biru tak ada setitik putih gumpalan awan berlarian aku pulang ke rumah tubuhku penuh peluh namun hawa bumi begitu menyejuk raga pun aroma kopi buatan ibu diletakkan saja di atas meja entah untuk siapa beliau menyeduhnya aku ambil gelasnya dan aku ciumi harumnya aku terbaring, terdiam, terpejam langit biru, pagi yang sejuk, dan wangi kopi warnanya, udaranya, dan aromanya masih ada di ingatanku tergambar jelas di penciumanku selalu tersisa ruang untuk menikmati satu pagi di Minggu kala itu tiga puluh tahun lalu entah apakah mereka memahami apa yang aku tulis aku pun tak memaksa mereka mengerti yang ku rasa sepotong kecil kenangan yang selalu aku jaga hingga lupa tak berani merenggutnya dari ingatku tbrm, agatha Maret, 8 2018