Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

cinta ini tulus tapi tak bisa dipaksakan untuk bersanding

akhir yang aku takutkan, terjadi juga di sela kerinduan aku tak pernah bisa bertahan, pada jarak yang membentang hubungan tapi aku bisa bertahan, ketika semua tertuju padamu aku merindu, kau merindu kita pun begitu tau dan rindu itu menyatu, padu ketika raga bertemu bukan untuk mencinta, bercinta hanya untuk saling menatap, menggenggam di akhir waktu kita bersua karena kita memang harus berpisah bukan karena jarak karena kita memang tak bisa agatha 210716

tak mudah melupakan

berakhir sudah berakhir tapi kau begitu tau hati ini masih menyimpan rasa pikiran ini masih menyimpan kenangan dan jika suatu waktu nanti aku merindukanmu mungkin di saat yang sama aku akan datang dalam alam bawah sadarmu sekedar menikmati wajahmu yang bahagia dan memastikan kau baik - baik saja dengan priamu nanti maafkan, karena aku tak mampu menyandingmu tapi aku tau, Dia telah menyiapkan yang lebih baik dariku

kali ini, aku tak akan memaksa hatimu

jika bahagiamu bukan denganku pantaskah aku memaksa hatimu untuk memilihku meski sesungguhnya, aku berharap kau memilihku begitu berharap, hati kita menyatu dalam satu jalan terjawab sudah aku bahagia bersamamu tapi bahagia kita tak bisa satu dan biarkan aku melepaskanmu memberi ruang untuk mimpimu meski pun bukan denganku

bukan di Januari

aku kira, kita bisa lebih lama dari ini berdua meski tak selalu bisa bersama bukankah sudah sejauh revolusi bumi perasaan kita disepadankan asa kita berkejaran dan malam itu begitu kelabu tangisku yang tak ingin melepasmu meluluhkan hatimu untuk tetap bertahan dan malam yang lain datang dengan kelabu sudah tak sederas deraian airmataku yang dulu tapi "aku baik - baik, saja"-ku, membuat kau ingin tetap menggenggamku separuh putaran bumi berlalu setelah malam kelabu kedua yang dipaksakan tak akan pernah bisa dipaksakan malam kelabu yang begitu sendu dua malam yang lalu asa kita yang dulu membara, menyala terang bukan saja redup, tetapi padam kau bisa bayangkan seberapa hancurnya perasaanku ku kira tak perlu sejauh itu kau sendiri juga merasakan bagaimana menjadi keping-keping yang remuk entah karena tau semua pasti akan berakhir atau karena aku telah berserah aku menerima keputusanmu dengan senyum dengan lapang yang

pecahkan saja gelasnya !

pecahkan saja gelasnya ! bukankah kita tak akan lagi bersama tak akan ada waktu untuk menikmati kopi berdua untuk apa kau simpan gelasnya bukankah kita sudah berpisah tak akan terpakai lagi gelas itu untuk apa aku simpan gelasnya bukankah kita sudah berpisah tak akan tersesap lagi kopi dari gelas itu pecahkan saja gelasnya ! biar terserak tercecer setiap kenangan yang tersimpan dalam gelas itu pecahkan saja gelasnya ! pecahkan ! biar aku tak begitu sakit ketika harus melupakanmu iya. . . pecahkan saja ! aku mohon