hembusan itu. . . masih aku hapal aromanya wangi rumput basah bercampur dengan embun pagi ditambah tangguhnya air sungai yang gemulai memecah batuan hitam ekstra semburat oranye matahari mencuat di antara pegunungan yang menghadang pandang rasanya masih sama membelai lembut, menyentuh mesra seolah mengecup tubuh hembusan itu. . . aku rindu merasakan hembusan itu bersamamu ingin sekali lagi berbagi hembusan itu bersamamu meski hanya sesaat ahh. . . seperti bermimpi saja kau mungkin bisa melihatku menikmati hembusan itu tapi aku tak pernah tau apakah kau ada di sampingku atau tidak saat merasakan hembusan itu karena kau fana dan aku nyata yang tak mungkin disatukan dipaksa pun tak akan bisa kita berbeda
mengungkap rasa lewat kata