Entah telah berapa purnama terlewat
Sejak dua puluh sembilan purnama yang pernah kita lewati dulu
Menyisakan jejak kemarahan
Meninggalkan jejak kenangan yang tak bisa dilupakan
Sesaat memang terlupakan
Atau sengaja diabaikan
Tapi mengapa tak bisa benar-benar lupa
Seperti itukah yang engkau rasakan ?
Terkadang merindukan keriangan masa muda kita
Namun tersadar bahwa dewasa telah memisahkan tawa kita
Pernahkah kau merindukan cerita-cerita kita ?
Yang kita gores di setiap celah memori kita
Atau telah habiskah kau pendam dalam
Biar tak lagi susah kau melupakan aku
Dan pagi itu, terjejak kakiku di kotamu
Melangkah aku di kota itu
Malang, aku pulang
Melukiskan sekali lagi kenangan
Lalu pergi, dan tak akan pernah terlihat
Bukan aku tak sayang
Tapi cintaku tak lagi bertuan
Sang pujangga pujaan
Buat apa aku bertahan
Sejak dua puluh sembilan purnama yang pernah kita lewati dulu
Menyisakan jejak kemarahan
Meninggalkan jejak kenangan yang tak bisa dilupakan
Sesaat memang terlupakan
Atau sengaja diabaikan
Tapi mengapa tak bisa benar-benar lupa
Seperti itukah yang engkau rasakan ?
Terkadang merindukan keriangan masa muda kita
Namun tersadar bahwa dewasa telah memisahkan tawa kita
Pernahkah kau merindukan cerita-cerita kita ?
Yang kita gores di setiap celah memori kita
Atau telah habiskah kau pendam dalam
Biar tak lagi susah kau melupakan aku
Dan pagi itu, terjejak kakiku di kotamu
Melangkah aku di kota itu
Malang, aku pulang
Melukiskan sekali lagi kenangan
Lalu pergi, dan tak akan pernah terlihat
Bukan aku tak sayang
Tapi cintaku tak lagi bertuan
Sang pujangga pujaan
Buat apa aku bertahan
Komentar
Posting Komentar