Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

peluklah aku, sayang

aku hanya ingin memelukmu sekejap tak mengapa cukup untukku aku hanya ingin memelukmu tak lama tak apa sebagai pelukan terakhirmu aku hanya ingin memelukmu sekali ini saja ku mohon peluklah aku saat aku memelukmu erat peluklah aku lebih erat perlukah ku berbicara kepada Tuhan untuk kembali memberimu ruh meniupkan nafas dan mendetakkan jantungmu atau memang kau tak mampu lagi memelukku kau tak lagi mencintaiku

bahagia itu sederhana

Tuhan punya banyak cara membuat kita tersenyum dan bahagia, hanya kita saja yang terlalu senang berdiam dalam kesedihan dan keterpurukan.. Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi - Rembang

Sepanjang Jogja - Semarang

“Lu tau gak sih, Say, gue itu uda lama banget gak ngrasa se- happy ini. Sumpah. Gue bahagiaaa banget. Asli. Thanks ya, Say,” kata Noah sambil memeluk Rahel. “Sama-sama, No. Kan gue uda janji mau nemenin lu kalo lu maen ke Jogja. Next time kalo ada liburan, maen ke sini lagi,” balas Rahel. “Iya, tar kalo gue isa ambil libur, gue pasti langsung ngabarin lu. Dan lu kudu wajib nemenin gue jalan-jalan. Oia, kalo lu pas ada tugas ke Surabaya ato pas ada libur, maen ke Surabaya. Kabarin gue, pasti gue temenin,” lanjut Noah sambil mengangkat ransel birunya. Hadiah dari Rahel dua tahun yang lalu. Masih bagus dan terlihat terawat. Karena memang jarang sekali dipakai. Mereka berdua masih asyik dengan obrolan ringan sambil menunggu bis yang menuju Semarang berangkat. “Tiket lu udah disiapin kan, No ? Ati-ati nyimpennya, lu kebiasaan teledor sih, suka naruh barang penting seenaknya. Tar pas dibutuhin lu lupa naruhnya,” tanya Rahel yang sibuk dengan tas ranselnya juga. “Ini di kantong

cintamu, membunuhmu

tunjukkan saja, jalan mana untuk keluar dingin tlah berlalu aku takut, cintamu akan segera bersemi lalu bertumbuh lebat menghabisi cintanya jauh di sana aku hanya penikmat sesaat bukan untuk setia pada pria bajingan sepertimu sudahlah, jangan terlalu serius nanti kau bisa jatuh terguling dalam cintaku dan itu menyakitkan

Jadilah Teman Hidupku

kau hadir, bersama secuil senyum yang begitu berarti di mataku kau datang bersama secercah harapan yang mengajakku terbang dan kau membuka pintu hatiku yang lama tak terjamah,      hatiku yang telah lama sendiri dalam ketiadaan kau adalah keindahan, yang ingin ku jabat, lalu ku pegang erat kau adalah impian, yang ingin ku bawa dalam nyata, dan tak ku lepaskan apalah aku ini, yang begitu mabuk dalam cinta tak bertuan yang begitu menggebu merebutmu dalam kenangan buruk masa lalu cerita lama yang membuatmu terluka, tertahan pada masa yang kejam pandanglah aku, aku ada di sini bersamamu,      saat kau menangis teringat perih itu      ketika kau lara menyesapi kenangan pilu aku di sampingmu, hai gadis penawar rindu,      yang mengguncang duniaku dengan tawa riangmu      yang meluruhkan kesedihanku dengan ucap manjamu aku di nyatamu, hai gadis yang ingin ku jadikan milikku berjalanlah bersamaku jadilah temanku melangkah,      menapaki masa depan kita, berdua hanya ak

Perempuan Itu Saya

“Sayang, aku lagi liat katalog produk kecantikan nihh,” kataku sambil membolak-balik halaman dan memperhatikan detailnya. “Terus,” tanya seseorang di seberang telepon. “Ada promo lipstick nih, Yank. Aku beli yaa,” tanyaku meminta persetujuan. Lalu hening. “Emang lipstick Sayang uda habis, kok mau beli lagi ?” “Lagi ? Kan aku uda lama gak beli lipstick, Yank. Lagian yang warna ini tuh bagus, Yank. Lagi ada promo pula. Kan sayang banget kalo sampe keabisan. . . “ “Sekarang punya lipstick berapa ? Masih kurang sampe kudu beli lagi,” nadanya sedikit lebih tinggi. Tapi masih terdengar tidak mengancam. “Banyak sih, Yank. . . Ada sekitar dua puluhan gitu kayaknya,” jawabku enteng. “Dua puluh itu masih kurang sampe mau beli lagi. Mau sejam sekali ganti lipstik ?” “Sayang kok gitu sih, sensi amat. Bilang aja gak boleh. Beres kan ?” “Kalo dari awal tadi aku bilang gak boleh, apa Sayang gak marah dan langsung nurutin aku ?” “Ya kan aku belom punya yang warna itu, Yank. . . Bo

celah

sudahlah, jangan  terlalu kau masuk ke celah sempit ini awalnya memang tak mungkin untuk masuk tapi aku takut kau mulai nyaman dengan yang kita mungkinkan aku takut aku menduakannya karena kita terlalu berani beresiko mewujudkan kesempatan dalam kesempitan sudahlah, jangan terlalu banyak berharap padaku siapakah aku ini hingga kau ingin menduakan kekasih hatimu aku takut rasa penasaranmu membuncah, menggoyah setia sudahi saja cukup di sini