Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

coba lupakan kamu!

Suara sepatu yang aku pakai begitu jelas terdengar setiap kali menyentuh lantai. Telinga yang mendengar pasti tau aku sedang berlari. "Tha, dengerin aku dulu," begitu teriak Andre sambil terus berjalan dengan langkah yang cepat meski dia nggak berlari sepertiku. Aku nggak begitu menanggapi kata-katanya. Aku harus menghindar dari dia. "Sampe kapan mau lari? Sampe kapan kamu menghindar dari aku? Sampe kapan kamu mau berbohong sama nurani kamu? Sampe kapan, Tha," teriaknya lagi dan kali ini nggak ada langkah yang memburu. Aku berhenti dari lariku dan membalikkan badanku. "Apa mau kamu," begitu tanyaku dingin. Aku nggak lagi berlari menjauh dari dia tapi kali ini aku menghampiri dia. Mendekatkan jauh yang terbentang antara aku dan dia. "Setelah aku berhenti apa kamu yakin buat ninggalin dia? Apa kamu yakin aku mau ninggalin Aldo," lanjutku lagi masih tetap dingin. Aku merasa semua saraf di tubuhku telah mati. Saat tangan Andre menyentuh wajahku, bahk

abstrak

aku paham tapi tak bisa aku ceritakan aku ngerti tapi sulit aku berbagi suatu rasa yang sukar benar dipahami sebentuk rasa yang begitu susah dimengerti abstrak a6ha s3nja

luka yang indah

ketidakpeduliannya seolah nafas yang ku hembus sedangkan kesabaranku seolah pisau yang menikam jantungku aku ingin teriak mengatakan gelisah dan sedihku padanya tapi aku tak bisa tak bisa,,sungguh aku tak bisa aku ingin,,sangat ingin seolah telah tuli hatinya akan jeritku masih tak sadarkah dia bahwa aku pun ada aku nyata, bukan fana yang tak teraba a6ha s3nja 250409