Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Dia Matahari

Dia matahari Dia penyinar bumi Dan aku baru sadar Sinarnya tak hanya buatku saja Ada banyak hati yang tenang menikmati hangatnya Yang menunggu kerlingan manja warna senjanya Dia memang satu-satunya penyinarku Tapi aku egois jika mengharuskan dia hanya menyinariku Biarkan matahari menjadi matahari Dan biarkan sinarnya dinikmati banyak hati Karena dia memiliki sinar yang indah Dia matahari Iya, aku lupa dia matahari Akan tetap menjadi matahari Matahariku

Asa Cita Cinta

Dan seketika, desiran-desiran darah terasa menjerat kuat Aku melambung dalam suka cita bahagia Cinta yang ku kejar tak lagi berlari memutar Berhenti di satu tempat saat aku hendak menyerah Memapahku yang hampir jatuh Lelah menyamakan langkah bersama Baru ini kali dia menggenggam jemari Seolah tiada ingin terlepas, lagi Acuhnya membuat dadaku berdegub melayu Namun pedulinya meyakinkan degubku melaju Lalu, entah apa alasannya mengabaikan rasaku Yang telah bertumbuh kembang sedari dulu Tak lagi bertepuk sebelah tangan asaku kini Bersemi indah dalam guratan-guratan telapak tangan Menyamarkan ragu yang semakin pupus menghilang Letupan asmara membara, membakar logika Kau cita-citaku Kau cintaku Dan setelah kau genggam tanganku, usah lepaskan lagi Demi ikrar bersama yang terhalang beda rasa dan percaya Setulus hati aku mengharapmu Dalam ikhlas diri meminta nyata untuk berdua Bersatu dalam ikatan cinta sejati Bersamamu

Semoga kamu Jodohku

Aku mengagumimu Tapi tak seharusnya kau gantung asaku Tak hanya sekali dua kali kau terbangkan mimpi Lalu seketika kau jatuhkan Lagi, dan lagi Aku punya hati, Cantik Aku bisa sakit Tapi kau tak peduli akan adaku Kau mengejar harapan palsu dari para lelaki labil Yang mengira kau kembang yang mudah dipetik Kau itu langka Jangan biarkan kumbang mendekat dengan mudah Ku mohon padamu, Cantik Beri arti dalam hadirku Bukan hanya tempat saat kau merasa jatuh setelah menikmati cinta Bukan sekedar wadah saat kau merasa berduka setelah kehilangan makna Kau harapanku Untuk menjadi pendampingku Hingga masa tua kita berlalu Semoga kamu jodohku

Bidadari (yang) Sendiri

Kau adalah sempurna di mata hatiku Kau adalah bidadari pujaan pria dan lelaki Tegarmu menghadapi hidup Kuatmu arungi celaan Dan mandirimu yang tegaskan langkahmu Adakah kau berpikir untuk berdua Menikmati sisa masa bersama Jangan terlalu angkuh bertatap dengan dunia Kau tak sendiri di sini Ada mereka yang peduli Dan aku, masih berdiri Masih di sampingmu Masih menjagamu meski kau bisa sendiri Kau bidadari kesepian Kau mensucikan kesendirian Tengoklah aku di sisimu Aku ada dan akan tetap ada Setidaknya sampai kau bersanding dengan seorang Pria Aku menantimu, mengiyakan diriku Melamarmu, bidadariku

Ini Tentang Kamu

Lelaki ini membuatku kembali bergelora Sikapnya tak begitu mudah aku jawab Tak lantas luluh oleh rayuanku Tak cepat tunduk atas pinta manjaku Lelaki ini tak sama Tak merayuku dengan gombalan yang jenuh aku terima Tak lantas mendekatiku saat aku sengaja membuat jarak Diamnya dan ketidakpeduliannya yang memikatku Menjerat, mengikat Lalu mencekat tiap kata yang ingin terucap Tapi tak mungkin menyerah bergulir cepat Aku berambisi, dan lelaki ini yang membuatnya Entah sadarkah dia telah membuatku galau Memikirkan cara membuka hatinya Untuk tulusku yang tak lagi bertajuk Have Fun Hatiku jatuh pada sosok lelaki ini Iya, lelaki ini Yang ku sapa, Mas Cakep tbrm.020714

Bersediakah Kamu ?

aku ingin mencumbumu menikmati setiap mili tegap bidangmu tinggimu mampu mengamankan aku menjagaku dari mata nakal pecundang aku ingin memelukmu mencium wangi aroma keringatmu dekapmu mampu menyamankan aku menenangkanku dari hiruk dunia cobalah bersuara dalam diammu cobalah tersenyum padaku asamu, rasamu, aku takut menebaknya tapi sungguh ingin aku dimilikimu aku ingin membagi ceritaku padamu tentang hari yang aku lalui tentang waktu yang kita lewati tentang mimpi yang kita nanti sampai kau mencumbuku dalam gairahmu bersama malam yang melarutkan penat bercinta dalam dunia kita yang hanya ada kita bersediakah ?

Cintaku pada Matahari

Sinar matahari itu lebih jujur, apa adanya, dan mau berbagi. Bukan seperti purnama yang terlihat menawan padahal hanya bergantung pada kebaikan matahari. Yang mempesonaku dengan terang temaramnya. Namun aku lalai, bahwasannya mataharilah yang menyebabkan dia bersinar. Aku hanya terjerat oleh kemilau di balik kesombongannya. Matahari yang dalam diamnya terus menyinari purnama tanpa meminta pamrih. Meski pun harus merelakan kagumku padanya dulu beralih pada purnama. Dan bodohnya aku ! Dengan cepat terbuai oleh kehangatan sesaat malam berteman purnama. Padahal matahari lebih menghangatkan. Dan hangatnya tak berkesudahan. Tak beralasan. Tak memendam. Dalam kebimbangan ini, aku hanya berharap, matahari masih sudi menyinari sepanjang hariku. Tanpa aku minta pun dia tetap bersinar. Tapi aku tak pernah tau, untuk siapa sinar terangnya dibagikan sekarang. Masih untukkukah ? Atau anak manusia lain yang menjeratnya. Aku ingin matahari bersinar. Menampakkan segala cahayanya yang berkilau d