Antara aku dan kamu, terikat satu rasa yang entah apa namanya
Antara kamu dan istrimu, terucap janji sumpah setia
Antara aku dan istrimu, terlalu mencintaimu sepanjang nyawa
Apakah aku salah menyimpan rasa yang entah itu
Apakah aku salah mengungkap rindu menderu
Sedangkan kamu tak pernah berhenti mencari kabarku
Kamu tak pernah bosan bertanya tentang rasaku
Istrimu memiliki raga dan waktumu
Pun aku, yang juga berhak menjamah raga dan melewatkan waktu
Meski sekedip mataku
Pernahkah istrimu bertanya,
Siapa wanita yang ada di hatimu ?
Siapa wanita yang memayoritaskan pikiranmu akannya ?
Siapa wanita yang dalam gelapnya merindukan hadirmu ?
Kamu bisa berlari menjauh demi janji sumpah setiamu
Mendiamkanku seakan aku hanyalah kesalahan yang ingin kamu sudahi
Tapi benarkah kamu bisa tanpa aku
Aku jelas tak bisa tanpa kamu
Karena nafasmu adalah oksigenku
Karena detakku adalah degupmu
Kita saling membutuhkan, meski pun kita tau
Itu kebutuhan yang salah
Antara kamu dan istrimu, terucap janji sumpah setia
Antara aku dan istrimu, terlalu mencintaimu sepanjang nyawa
Apakah aku salah menyimpan rasa yang entah itu
Apakah aku salah mengungkap rindu menderu
Sedangkan kamu tak pernah berhenti mencari kabarku
Kamu tak pernah bosan bertanya tentang rasaku
Istrimu memiliki raga dan waktumu
Pun aku, yang juga berhak menjamah raga dan melewatkan waktu
Meski sekedip mataku
Pernahkah istrimu bertanya,
Siapa wanita yang ada di hatimu ?
Siapa wanita yang memayoritaskan pikiranmu akannya ?
Siapa wanita yang dalam gelapnya merindukan hadirmu ?
Kamu bisa berlari menjauh demi janji sumpah setiamu
Mendiamkanku seakan aku hanyalah kesalahan yang ingin kamu sudahi
Tapi benarkah kamu bisa tanpa aku
Aku jelas tak bisa tanpa kamu
Karena nafasmu adalah oksigenku
Karena detakku adalah degupmu
Kita saling membutuhkan, meski pun kita tau
Itu kebutuhan yang salah
Komentar
Posting Komentar