Setiap kau tanya, kapan, aku selalu bingung untuk menjawabnya
Bahkan untuk sekedar mengira-ngira pun aku tak pernah mampu
Tak bisa dengan jelas ku pastikan bisa menjawab dengan yakin, kapan yang kau minta
Setiap kali kau bertanya dengan sungguh-sungguh,
"Kapan aku bisa memilikimu sepenuhnya?"
"Kapan aku bisa dengan bebas mengenalkanmu sebagai kekasihku?"
"Kapan aku bisa menggandengmu, menggenggam jemarimu, menuntun langkahmu?"
"Kapan aku bisa memandang matamu dari dekat?"
"Kapan aku bisa menikmati aroma wewangianmu saat ku dekatkan wajahku di telingamu?"
Aku hanya menunduk lemah, tak berdaya untuk berucap
Lalu kau hanya tersenyum penuh harap
Aku tak pernah bisa menjawabnya dengan pasti
Yang bisa aku yakini, aku tak bisa menjawab setiap kapan yang kau tanyakan
Karena aku miliknya
Karena aku kekasihnya
Karena dia yang menuntunku
Karena dia lebih dekat memandangku
Karena dia yang selalu mengecup ujung telingaku
Karena ada dia, dan karena aku lebih dulu mengijinkannya tinggal di hatiku
Sedikit pun tak pernah terselip niat meninggalkannya
Meski pun aku tau, kau pun juga tak akan pernah melepaskanku
Kita hanya terjebak dalam cinta
Di lingkaran cinta yang tak memberi kita ujung, memberi kita akhir
Sekuat apa kau memeperjuangkanku, kau pun menyadari, aku miliknya
Cinta kita begitu membara saat itu
Saat putih abu-abu menemani keriangan kita
Tapi tak berani mulut mengucap, dan di sinilah kita sekarang
Berjarak walau hati begitu dekat, melekat
Bahkan untuk sekedar mengira-ngira pun aku tak pernah mampu
Tak bisa dengan jelas ku pastikan bisa menjawab dengan yakin, kapan yang kau minta
Setiap kali kau bertanya dengan sungguh-sungguh,
"Kapan aku bisa memilikimu sepenuhnya?"
"Kapan aku bisa dengan bebas mengenalkanmu sebagai kekasihku?"
"Kapan aku bisa menggandengmu, menggenggam jemarimu, menuntun langkahmu?"
"Kapan aku bisa memandang matamu dari dekat?"
"Kapan aku bisa menikmati aroma wewangianmu saat ku dekatkan wajahku di telingamu?"
Aku hanya menunduk lemah, tak berdaya untuk berucap
Lalu kau hanya tersenyum penuh harap
Aku tak pernah bisa menjawabnya dengan pasti
Yang bisa aku yakini, aku tak bisa menjawab setiap kapan yang kau tanyakan
Karena aku miliknya
Karena aku kekasihnya
Karena dia yang menuntunku
Karena dia lebih dekat memandangku
Karena dia yang selalu mengecup ujung telingaku
Karena ada dia, dan karena aku lebih dulu mengijinkannya tinggal di hatiku
Sedikit pun tak pernah terselip niat meninggalkannya
Meski pun aku tau, kau pun juga tak akan pernah melepaskanku
Kita hanya terjebak dalam cinta
Di lingkaran cinta yang tak memberi kita ujung, memberi kita akhir
Sekuat apa kau memeperjuangkanku, kau pun menyadari, aku miliknya
Cinta kita begitu membara saat itu
Saat putih abu-abu menemani keriangan kita
Tapi tak berani mulut mengucap, dan di sinilah kita sekarang
Berjarak walau hati begitu dekat, melekat
Komentar
Posting Komentar