Langsung ke konten utama

Anggaplah Aku Kesalahan Yang Harus Kau Lupakan

Aku memang tak bisa membohongi diri
Begitu banyak mimpi yang pernah kita rangkai
Waktu itu, kita masih berdua
Saat kita bersama, belum begitu dewasa

Sampai mimpi-mimpi itu harus terhenti
Bukan pilihan, tapi dipaksakan
Karena pikiran kita tak lagi sejalan
Di pondasi keyakinan yang berbeda

Entah kemana kau pergi
Di mana kau ikatkan janji dengan seorang lelaki
Tapi aku di sini masih sendiri
Meski bukan untuk menunggu sepimu

Lalu waktu seakan memihak kita
Kesendirianku dan cerita patah hatimu
Mengingatkan kembali tentang mimpi yang dulu terhenti
Begitu cepat membakar logika

Hingga aku merasa kau terlalu nyaman
Menikmati jejak yang sengaja kau tapaki kembali
Menenggelamkan ikrarmu dengan lelaki setia di sana

Aku tak mengira akan sejauh ini merindukanmu
Aku tak bisa lebih jauh dari ini, ingin memilikimu
Pergilah.. kembalilah kepada pemilik hati yang menganggapmu setia

Dan anggaplah aku suatu kesalahan dalam hidupmu
Yang harus kau lupakan, dan harus kau tinggalkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

hujatan cinta

teruskan saja menghujatku yang kau hujatkan adalah kebencian yang terbungkus cinta kau tak menyadari bahwa cintamu terlalu dalam tapi memaksakan kau tak bisa memiliki cintaku dan kau hujani aku dengan makian semakin kau menghujatku semakin mereka akan tau siapa yang pantas dicintai dan siapa yang harus mencintai meski sampai mati

Biasa yang Tak Biasa

kita pernah ada di satu waktu yang tak biasa di saat kau berdua dan aku sendiri lalu kita terbiasa dengan yang tak biasa membiasakan menanyakan kabar terbiasa mengingatkan memberi kabar hingga yang tak biasa, menjadi biasa kemudian kita ada di satu sisi yang tak biasa ketika kau merasa memilikiku dan aku menganggap kamu kekasihku entahlah. . . bukankah kita sudah terbiasa dengan yang tak biasa dan membiasakan hal yang tak biasa menjadi biasa ahhh. . . rasanya kita perlu mengisi pikiran kita dengan hal yang biasa karena kita terlampau sering menjalani hubungan,    yang tak biasa agatha tbrm020216