bahkan, setiap luka yang kamu berikan, bisa saja aku menjabarkannya dengan detail
tapi buat apa ?toh, kamu pun bersikap semua kesalahanmu itu adalah khilaf yang harus aku maafkan
kamu mengucap maaf untuk memulai lagi kesalahan yang baru
dan aku hanya bisa takjub, semudah itu ?
aku selalu mengataimu sadis, dan berharap karma akan mengetuk hidupmu satu saat nanti
tapi tak aku lanjutkan, karena satu kata sakti yang bisa aku raih
ikhlas
aku berdiam saja dengan dramamu, aku bisa tersenyum saat kamu mulai mengarang absurd
aku cukup menata keporakporandaan dari sakit hati yang selalu kamu bagi
dan apakah kamu menyadari, semesta tak akan tinggal diam dengan ulahmu
semesta telah membiarkanmu merasakan apa yang aku rasakan dulu
terimakasih, masa lalu
darimu aku belajar, bahagia itu tak harus menunggu
bahagiaku aku ciptakan dengan sosok yang bisa menghargai
segala pemikiranku, ambisi jiwaku, dan kerumitan yang dengan suka cita aku urai bersama dia
Komentar
Posting Komentar