Kau mungkin hanya tau, namanya. Tapi apakah kau tau, siapa
yang ada di hatinya, di pikirannya. Kau mungkin ada di pikirannya, tapi, di
hatinya tak ada nama lain selain namaku. Kau tau mengapa bisa seperti itu ? Karena
aku cinta pertamanya. Karena bibirku, yang pertama disentuh bibirnya. Karena nafasku,
yang pertama terdesah di telinganya. Karena leherku, yang pertama diciumnya. Kau
yakin dia bisa melupakan itu semua ?
Dia karya Tuhan yang begitu apik. Setiap jengkal tubuhnya membuatku gila. Membuatku ketagihan. Sentuhan-sentuhan
jemarinya di ragaku, gesekan tubuhnya dan tubuhku, seakan kenikmatan yang tak
akan pernah usai. Dan kau harap, dia bisa melupakan semua itu ?
Dia milikmu. Kau bisa mengecup bibirnya kapan pun kau mau.
Kau bisa mendesahkan lenguhanmu di telinganya. Kau bisa menjerit saat
gesekan-gesekan yang berirama sedang intim. Kau bisa menelanjanginya sesuka
nafsumu. Tapi kau tak bisa melarang, saat cintanya memendam rindu yang
melumpuhkan logika.
Nona, aku pinjam cinta kekasihmu, yang kau anggap hanya
setia kepadamu. Silahkan saja terus beranggapan begitu. Aku dan dia tak pernah
memerlukan pengakuan. Aku juga tak ingin memilikinya. Hanya ku pinjam saja
cintanya, cinta kekasihmu. Tak usah khawatir, ku kembalikan saat dia tergoda
binalku. Dan setelah dia puas, mengingat semua cerita kita berdua.
Terimakasih, Nona (yang) malang.
Komentar
Posting Komentar