Langsung ke konten utama

Cintaku pada Matahari

Sinar matahari itu lebih jujur, apa adanya, dan mau berbagi. Bukan seperti purnama yang terlihat menawan padahal hanya bergantung pada kebaikan matahari. Yang mempesonaku dengan terang temaramnya. Namun aku lalai, bahwasannya mataharilah yang menyebabkan dia bersinar.

Aku hanya terjerat oleh kemilau di balik kesombongannya. Matahari yang dalam diamnya terus menyinari purnama tanpa meminta pamrih. Meski pun harus merelakan kagumku padanya dulu beralih pada purnama.

Dan bodohnya aku ! Dengan cepat terbuai oleh kehangatan sesaat malam berteman purnama. Padahal matahari lebih menghangatkan. Dan hangatnya tak berkesudahan. Tak beralasan. Tak memendam.

Dalam kebimbangan ini, aku hanya berharap, matahari masih sudi menyinari sepanjang hariku. Tanpa aku minta pun dia tetap bersinar. Tapi aku tak pernah tau, untuk siapa sinar terangnya dibagikan sekarang. Masih untukkukah ? Atau anak manusia lain yang menjeratnya.

Aku ingin matahari bersinar. Menampakkan segala cahayanya yang berkilau di setiap detikku. Dan benar-benar berharap sinarnya masih ada untukku.

Matahari yang sempat terlewatkan karena purnama yang menggoda.

Akhh, matahari. . . Cintaku ternyata padamu. Dan semoga cintamu pun padaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

hujatan cinta

teruskan saja menghujatku yang kau hujatkan adalah kebencian yang terbungkus cinta kau tak menyadari bahwa cintamu terlalu dalam tapi memaksakan kau tak bisa memiliki cintaku dan kau hujani aku dengan makian semakin kau menghujatku semakin mereka akan tau siapa yang pantas dicintai dan siapa yang harus mencintai meski sampai mati

Biasa yang Tak Biasa

kita pernah ada di satu waktu yang tak biasa di saat kau berdua dan aku sendiri lalu kita terbiasa dengan yang tak biasa membiasakan menanyakan kabar terbiasa mengingatkan memberi kabar hingga yang tak biasa, menjadi biasa kemudian kita ada di satu sisi yang tak biasa ketika kau merasa memilikiku dan aku menganggap kamu kekasihku entahlah. . . bukankah kita sudah terbiasa dengan yang tak biasa dan membiasakan hal yang tak biasa menjadi biasa ahhh. . . rasanya kita perlu mengisi pikiran kita dengan hal yang biasa karena kita terlampau sering menjalani hubungan,    yang tak biasa agatha tbrm020216