Dan seketika, desiran-desiran darah terasa menjerat kuat
Aku melambung dalam suka cita bahagia
Cinta yang ku kejar tak lagi berlari memutar
Berhenti di satu tempat saat aku hendak menyerah
Memapahku yang hampir jatuh
Lelah menyamakan langkah bersama
Baru ini kali dia menggenggam jemari
Seolah tiada ingin terlepas, lagi
Acuhnya membuat dadaku berdegub melayu
Namun pedulinya meyakinkan degubku melaju
Lalu, entah apa alasannya mengabaikan rasaku
Yang telah bertumbuh kembang sedari dulu
Tak lagi bertepuk sebelah tangan asaku kini
Bersemi indah dalam guratan-guratan telapak tangan
Menyamarkan ragu yang semakin pupus menghilang
Letupan asmara membara, membakar logika
Kau cita-citaku
Kau cintaku
Dan setelah kau genggam tanganku, usah lepaskan lagi
Demi ikrar bersama yang terhalang beda rasa dan percaya
Setulus hati aku mengharapmu
Dalam ikhlas diri meminta nyata untuk berdua
Bersatu dalam ikatan cinta sejati
Bersamamu
Aku melambung dalam suka cita bahagia
Cinta yang ku kejar tak lagi berlari memutar
Berhenti di satu tempat saat aku hendak menyerah
Memapahku yang hampir jatuh
Lelah menyamakan langkah bersama
Baru ini kali dia menggenggam jemari
Seolah tiada ingin terlepas, lagi
Acuhnya membuat dadaku berdegub melayu
Namun pedulinya meyakinkan degubku melaju
Lalu, entah apa alasannya mengabaikan rasaku
Yang telah bertumbuh kembang sedari dulu
Tak lagi bertepuk sebelah tangan asaku kini
Bersemi indah dalam guratan-guratan telapak tangan
Menyamarkan ragu yang semakin pupus menghilang
Letupan asmara membara, membakar logika
Kau cita-citaku
Kau cintaku
Dan setelah kau genggam tanganku, usah lepaskan lagi
Demi ikrar bersama yang terhalang beda rasa dan percaya
Setulus hati aku mengharapmu
Dalam ikhlas diri meminta nyata untuk berdua
Bersatu dalam ikatan cinta sejati
Bersamamu
Komentar
Posting Komentar