sepoi senja menghentak relung
aku baru saja bangun
menatap senyum yang begitu sejuk
ada bongkah bahagia yang menyinari
tapi aku alpa
aku telah merusak mimpinya
menghancurkan hatinya yang sudah rapuh
jinggaku. . .
kemana kau labuhkan kini asa
setelah remuk karena khilafku
maafkan jika jengkal senjamu tiada lagi sejingga hatimu
maaf. . .
maafkan aku, jingga
atha.vian
pt-skrj
080514
Komentar
Posting Komentar