Langsung ke konten utama

EGOISM

Egois berarti maunya menang sendiri. Tak mau mengalah. Tak mau tau alasan dan pendapat orang lain. Lebih suka memaksakan kemauan, keinginan, dan segala rajutan asa.
Egois artinya tak peduli keadaan orang lain. Yang terpenting adalah dirinya sendiri. Apa pun alasannya, aku yakin pada dasarnya, manusia diciptakan dengan diberkahi suatu sifat yang bernama egois. Hanya kadar tiap manusia yang berbeda.
Mungkin kau akan menilaiku sebagai sang egois sejati. Aku tak pernah keberatan kau mengataiku seperti itu. Tak apa menurutku. Karena aku pun merasa sebagai sang egois. Aku memang egois. Sangat egois.
Tetapi setelah aku bertemu dengan seseorang yang aku sebut Lelaki Sepi, aku dihadapkan pada orang yang juga memiliki kadar egois yang hampir sama denganku. Bisa dibayangkan? Dua orang. Dengan pembawaan sifat egois yang berada pada garis batas yang sama. Bertemu dan disatukan. Siapa yang akan mengalah?
Aku. Dan dia. Saling mengalah. Dari setiap permasalahan dan persoalan yang kita hadapi. Semuanya harus diselesaikan. Dan setiap penyelesaian dibutuhkan suatu pengertian dan pemahaman. Sedangkan untuk mendapat pengertian dan pemahaman harus mengesampingkan ego tiap pribadi. Harus bisa mencari celah untuk keluar dari kepadatan ego.
Terkadang egois masih sangat dibutuhkan. Tetapi harus dengan pemakaian teratur dan porsi yang seimbang. Akhirnya, egois tak lagi menjadi sifat yang ternilai buruk. Setidaknya, itulah menurutku. Apa pendapat kalian, itu urusan kalian!

a6ha s3nja PAP,, 25 Juni 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

hujatan cinta

teruskan saja menghujatku yang kau hujatkan adalah kebencian yang terbungkus cinta kau tak menyadari bahwa cintamu terlalu dalam tapi memaksakan kau tak bisa memiliki cintaku dan kau hujani aku dengan makian semakin kau menghujatku semakin mereka akan tau siapa yang pantas dicintai dan siapa yang harus mencintai meski sampai mati

Biasa yang Tak Biasa

kita pernah ada di satu waktu yang tak biasa di saat kau berdua dan aku sendiri lalu kita terbiasa dengan yang tak biasa membiasakan menanyakan kabar terbiasa mengingatkan memberi kabar hingga yang tak biasa, menjadi biasa kemudian kita ada di satu sisi yang tak biasa ketika kau merasa memilikiku dan aku menganggap kamu kekasihku entahlah. . . bukankah kita sudah terbiasa dengan yang tak biasa dan membiasakan hal yang tak biasa menjadi biasa ahhh. . . rasanya kita perlu mengisi pikiran kita dengan hal yang biasa karena kita terlampau sering menjalani hubungan,    yang tak biasa agatha tbrm020216