Mendung menggantung, pun rindu
Angin deras menerpa wajahku
Menutup sipu mendengar sapamu
Menggoyangkan ujung kemeja pemberianmu
Hujan ingin segera jatuh, pun aku di dekapmu
Memeluk erat seperti dulu, yang tak ingin lepas
Angin masih deras, membawa butiran lembut air
Hujan akan jatuh, tapi aku harus tegak
Aku ingin engkau tau, aku mampu melalui waktu
Meski dulu penuh luka ketika engkau sudahi cerita
Perempuan yang kembali hadir setelah aku hampir berpaling
Perempuan yang selalu menggetarkan patahan-patahan hatiku
Perempuan yang masih tersenyum menatap kepiluanku
Kau, perempuan yang sampai saat ini belum bisa aku gantikan
Yang sampai saat ini, masih menetap di hatiku yang paling dalam
Engkau, yang tanpa kau sentuh, aku telah tersentuh
Kau yang masih saja sendiri, yang berusaha mandiri
Sedang aku, susah payah menguburmu dalam masa lalu
Di kesibukanku menafkahi seorang istri
Hujan tak jadi jatuh, angin mereda
Dan sungguh aku hampir jatuh, ketika engkau lirih berbisik,
"Mas, aku rindu."
Seketika tanganku meraih tanganmu
Ku benamkan tubuhmu dalam dekapanku
Yang aku sesalkan pun tak berarti
Kau tak ingin mengulang kisah lalu
Meski tangismu pecah di pelukku
Pun aku yang tak ingin lekas melepasmu
Kekasih hati yang tak akan aku lupa
Terimakasih, kau tak lupa
bagaimana cara membuat aku menjadi penuh makna
Komentar
Posting Komentar