Langsung ke konten utama

Pria Yang Tak Lagi Setia

Senyummu mengembang, lebar
Rona bahagia tersurat dari wajah wanita paruh baya
Menyaksikan anak laki-lakinya mengucap akad
Berjanji menjadi imam bagi wanita di sepanjang nyawa

Foto pernikahanmu tercetak lebar menggantung di dinding
Kebaya putih yang dipakai mempelaimu masih terlihat bersih
Tapi mengapa ragu ikut pula menggantung di salah satu sisi hatimu
Menyesalkan sikap seorang perempuan yang tak bisa menghargaimu sebagai pria

Senyummu mengembang, meski hanya di sudut
Bercerita tentang kehidupanmu yang bahagia dengan wanita dan seorang putra
Wanita paruh baya yang dulu bahagia, masih membawa rona yang sama
Meski di dalam kekhusyukan doa, melepas segala tangis,
     karena anak laki-lakinya berdusta

Senyum yang selalu diperlihatkan kepada puluhan pasang mata,
     hanya topeng menutup berjuta amarah
Tangis yang hanya terpenjara dalam diam, saksi hatimu telah hancur
Kau pulang, tapi jiwamu melayang dalam dunia berlainan
Berlarian mengejar kisah yang penuh kedamaian,
     bukan makian perempuan untuk pria yang akadnya menjadi belahan nyawa

Senyummu selalu mengembang di depanku
Tangismu selalu tumpah, membasahi pelukku
Aku ingin engkau berhenti menyudahi segala
Tapi engkau masih bertahan, bukan karena setia
     karena engkau pun tau, engkau tak bisa memilikiku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

hujatan cinta

teruskan saja menghujatku yang kau hujatkan adalah kebencian yang terbungkus cinta kau tak menyadari bahwa cintamu terlalu dalam tapi memaksakan kau tak bisa memiliki cintaku dan kau hujani aku dengan makian semakin kau menghujatku semakin mereka akan tau siapa yang pantas dicintai dan siapa yang harus mencintai meski sampai mati

Biasa yang Tak Biasa

kita pernah ada di satu waktu yang tak biasa di saat kau berdua dan aku sendiri lalu kita terbiasa dengan yang tak biasa membiasakan menanyakan kabar terbiasa mengingatkan memberi kabar hingga yang tak biasa, menjadi biasa kemudian kita ada di satu sisi yang tak biasa ketika kau merasa memilikiku dan aku menganggap kamu kekasihku entahlah. . . bukankah kita sudah terbiasa dengan yang tak biasa dan membiasakan hal yang tak biasa menjadi biasa ahhh. . . rasanya kita perlu mengisi pikiran kita dengan hal yang biasa karena kita terlampau sering menjalani hubungan,    yang tak biasa agatha tbrm020216