ada sendu, di kedua bola matamu
ada luka, yang menyesak di dadamu
tapi kau biarkan semua menguar
terkadang sampai kau lupa
kau pernah kecewa, kau pernah terluka
lalu kau bahagia, kau tertawa
kembali bergairah menikmati nyawa
acuh pada kehidupanmu yang kembali berwarna
degupmu serasa bermakna
hingga kau terbunuh rasa
pada satu perhatian tulus pemilik raga yang nyata
karena hawa yang pernah mengguncangkan dunia
seorang wanita yang kembali mengulang luka
dengan cara yang sama
tapi kali ini tak ada lagi warna berbunga
hanya kelopak-kelopak mawar berserakan,
tak seberapa banyak tangkai mawar putih,
dan aku yang menatapmu sendu
menertawakan diri sendiri yang pernah menawarkan hati
tapi kau memilih dia yang membuatmu pergi
terlalu jauh, hingga hanya senyummu yang tertinggal di ingatanku kini
ahh, lelaki...
aku rindu sendu,
pada sepenggal lukamu
Komentar
Posting Komentar