Langsung ke konten utama

pada sepenggal luka

ada sendu, di kedua bola matamu

ada luka, yang menyesak di dadamu

tapi kau biarkan semua menguar

terkadang sampai kau lupa

kau pernah kecewa, kau pernah terluka


lalu kau bahagia, kau tertawa

kembali bergairah menikmati nyawa

acuh pada kehidupanmu yang kembali berwarna

degupmu serasa bermakna

 

hingga kau terbunuh rasa

pada satu perhatian tulus pemilik raga yang nyata

karena hawa yang pernah mengguncangkan dunia

seorang wanita yang kembali mengulang luka

dengan cara yang sama


tapi kali ini tak ada lagi warna berbunga

hanya kelopak-kelopak mawar berserakan,

tak seberapa banyak tangkai mawar putih,

dan aku yang menatapmu sendu

 

menertawakan diri sendiri yang pernah menawarkan hati

tapi kau memilih dia yang membuatmu pergi

terlalu jauh, hingga hanya senyummu yang tertinggal di ingatanku kini


ahh, lelaki...

aku rindu sendu,

pada sepenggal lukamu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

hujatan cinta

teruskan saja menghujatku yang kau hujatkan adalah kebencian yang terbungkus cinta kau tak menyadari bahwa cintamu terlalu dalam tapi memaksakan kau tak bisa memiliki cintaku dan kau hujani aku dengan makian semakin kau menghujatku semakin mereka akan tau siapa yang pantas dicintai dan siapa yang harus mencintai meski sampai mati

Biasa yang Tak Biasa

kita pernah ada di satu waktu yang tak biasa di saat kau berdua dan aku sendiri lalu kita terbiasa dengan yang tak biasa membiasakan menanyakan kabar terbiasa mengingatkan memberi kabar hingga yang tak biasa, menjadi biasa kemudian kita ada di satu sisi yang tak biasa ketika kau merasa memilikiku dan aku menganggap kamu kekasihku entahlah. . . bukankah kita sudah terbiasa dengan yang tak biasa dan membiasakan hal yang tak biasa menjadi biasa ahhh. . . rasanya kita perlu mengisi pikiran kita dengan hal yang biasa karena kita terlampau sering menjalani hubungan,    yang tak biasa agatha tbrm020216