Langsung ke konten utama

perempuan berjudul rindu

apa kabar kamu ?
sudah tersimpan rindumu untukkukah ?
atau kamu masih biasa saja melewati hari tanpa menatap mataku

ahh.. aku tau kamu pasti tersipu, membuang muka
atau malah cemberut lalu mengataiku, "kamu nyebelin"
atau yang menggemaskan, kamu berlalu saja di depanku
tanpa menoleh, berjalan lurus, dan menganggapku seolah orang asing

rasanya aku ingin buru-buru menarik tanganmu, kencang
biar wajahmu bisa merasakan hembusan nafasku
agar bola matamu yang coklat itu bisa berlarian saat aku tikam dengan tatapanku

atau sekalian saja aku sudutkan tubuhmu di ujung lorong
menahan agar tidak ada anggota tubuhmu yang bisa memberontak
membiarkan penciumanku mencari tau wangi parfummu hari ini
menyentuh daun telingamu dengan ujung hidungku
dan mengecup lehermu lembut, dua kali

runtuhkan gengsimu
aku hafal bagaimana sikapmu jika menggebu rindu
aku paham sifatmu jika terbakar cemburu

kemarilah, peluk aku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

hujatan cinta

teruskan saja menghujatku yang kau hujatkan adalah kebencian yang terbungkus cinta kau tak menyadari bahwa cintamu terlalu dalam tapi memaksakan kau tak bisa memiliki cintaku dan kau hujani aku dengan makian semakin kau menghujatku semakin mereka akan tau siapa yang pantas dicintai dan siapa yang harus mencintai meski sampai mati

Biasa yang Tak Biasa

kita pernah ada di satu waktu yang tak biasa di saat kau berdua dan aku sendiri lalu kita terbiasa dengan yang tak biasa membiasakan menanyakan kabar terbiasa mengingatkan memberi kabar hingga yang tak biasa, menjadi biasa kemudian kita ada di satu sisi yang tak biasa ketika kau merasa memilikiku dan aku menganggap kamu kekasihku entahlah. . . bukankah kita sudah terbiasa dengan yang tak biasa dan membiasakan hal yang tak biasa menjadi biasa ahhh. . . rasanya kita perlu mengisi pikiran kita dengan hal yang biasa karena kita terlampau sering menjalani hubungan,    yang tak biasa agatha tbrm020216