perlahan, sentuhanmu terasa di ragaku
kita telah banyak bertukar kata
sudah jauh saling bercerita
kita juga telah saling menatap mata
tapi tak secepat itu kita bisa saling menyapa
bertegur mengucap nama, namamu, namaku
kita tak saling kenal, tapi seperti telah lama berkawan
hingga aku terlelap di bahumu
dan aroma green tea yang melekat di tubuhmu,
seakan asap yang mengganggu nyenyakku
kita lalu seperti seiya meski tanpa berkata
kita seakan bercerita walau hanya saling memandang
dan sentuhanmu semakin mengena di jantungku
kau renyah menikmati candaku
kau peduli pada keping ceritaku
kau iringi hariku dengan senyummu
kita tak saling kenal, tapi seperti telah lama berkawan
hingga aku terlelap di bahumu
dan aroma green tea yang melekat di tubuhmu,
seakan asap yang mengganggu nyenyakku
kita lalu seperti seiya meski tanpa berkata
kita seakan bercerita walau hanya saling memandang
dan sentuhanmu semakin mengena di jantungku
kau renyah menikmati candaku
kau peduli pada keping ceritaku
kau iringi hariku dengan senyummu
lalu semakin erat kau menggenggam hatiku
seakan tak ingin melepaskanku, meski sejenak
padahal kau tau, ada seorang wanita yang menantimu pulang
kau sadar kita tak mungkin bersama untuk selamanya
dan beginilah kita saat ini
hanya bisa menikmati waktu saat kita berdua
melupakan apa yang kita punya
walau tau itu salah
aku tau, kau pun tau
kita hanya bisa menikmati kesalahan ini
entah sampai kapan
seakan tak ingin melepaskanku, meski sejenak
padahal kau tau, ada seorang wanita yang menantimu pulang
kau sadar kita tak mungkin bersama untuk selamanya
dan beginilah kita saat ini
hanya bisa menikmati waktu saat kita berdua
melupakan apa yang kita punya
walau tau itu salah
aku tau, kau pun tau
kita hanya bisa menikmati kesalahan ini
entah sampai kapan
Komentar
Posting Komentar