Langsung ke konten utama

PELACUR

Persetan dengan segala ucapan kalian
Kalian pikir sudah hebat
Bisa mempermainkan perasaan orang lain

Ahh, pelacur macam kalian mana paham soal perasaan
Kalian hanya paham tentang kepuasan diri
Yang entah sampai batas mana kalian mencari

Kalian itu cuma patung menurutku
Yang tak punya tujuan jelas
Manusia tapi tak punya nyawa

Kenapa tak mati saja sih kalian
Hanya memenuhi ruang gerakku

Sedikit-sedikit mengadu tentang Om A
Lalu tentang Om B
Tak lama dengan Om C

Kalian pikir aku senang mendengarnya
Aku mendengar hanya kasian
Siapa lagi yang mau berbagi kisah dengan pelacur seperti kalian

Membuai mata dengan molek
Menarik hasrat dengan nafsu
Lalu menggerogoti sampai mampus para bajingan itu

Sudahlah
Aku jengah dengan mulut kalian
Bisa kalian itu tak mempan mempengaruhiku

Aku memang kere
Tapi aku masih lebih terhormat
Dari pada kalian yang senang mengobral cinta
Dan menjual kesetiaan pasangan pada bajingan busuk itu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

hujatan cinta

teruskan saja menghujatku yang kau hujatkan adalah kebencian yang terbungkus cinta kau tak menyadari bahwa cintamu terlalu dalam tapi memaksakan kau tak bisa memiliki cintaku dan kau hujani aku dengan makian semakin kau menghujatku semakin mereka akan tau siapa yang pantas dicintai dan siapa yang harus mencintai meski sampai mati

Biasa yang Tak Biasa

kita pernah ada di satu waktu yang tak biasa di saat kau berdua dan aku sendiri lalu kita terbiasa dengan yang tak biasa membiasakan menanyakan kabar terbiasa mengingatkan memberi kabar hingga yang tak biasa, menjadi biasa kemudian kita ada di satu sisi yang tak biasa ketika kau merasa memilikiku dan aku menganggap kamu kekasihku entahlah. . . bukankah kita sudah terbiasa dengan yang tak biasa dan membiasakan hal yang tak biasa menjadi biasa ahhh. . . rasanya kita perlu mengisi pikiran kita dengan hal yang biasa karena kita terlampau sering menjalani hubungan,    yang tak biasa agatha tbrm020216