kau bisa bungkam mulutku
tapi tanganku masih bisa bersuara
menuliskan perasaanku
melukiskan air mataku
kau bisa memotong tanganku
tapi otakku masih bisa bernyanyi
melagukan sendu kehilanganmu
menggumamkan ketakutan tanpa adamu
kau bisa bunuh aku
tapi roh setiaku senantiasa bersamamu
menjagamu dengan pria perkasamu
yang telah mengambilmu dariku
aku belum bisa melepasmu
aku belum mampu mengurai utuhmu
bahkan setelah kau (benar-benar) membunuhku
aku pastikan, kau yang terakhir dalam hembusan ajalku
tapi tanganku masih bisa bersuara
menuliskan perasaanku
melukiskan air mataku
kau bisa memotong tanganku
tapi otakku masih bisa bernyanyi
melagukan sendu kehilanganmu
menggumamkan ketakutan tanpa adamu
kau bisa bunuh aku
tapi roh setiaku senantiasa bersamamu
menjagamu dengan pria perkasamu
yang telah mengambilmu dariku
aku belum bisa melepasmu
aku belum mampu mengurai utuhmu
bahkan setelah kau (benar-benar) membunuhku
aku pastikan, kau yang terakhir dalam hembusan ajalku
Komentar
Posting Komentar