Langsung ke konten utama

to : Kemals

Pernah dikepoin ? Meski pun untuk hal sepele, pasti ada kan seseorang yang pengen tau banget tentang kita. Apa yang kita lakuin, apa yang mau kita perbuat. Everything-lah. Pokoknya pengen tau bingit sama setiap gerakan kita.

Kalo lu tipe orang biasa, yang hidup dengan sewajarnya, jalan di jalan yang lurus tanpa tikungan, enggak banyak ini itu, alamat bakal selamat dari para tukang kepo.

But, itu bukan tipe gue. Gue enggak bisa tampil biasa. Gue harus beda. Gue enggak mungkin sama kayak elu, tapi gue gak masalah, elu mau nyamain gaya gue. It means, gue trendsetter dan elu cuma follower. Hidup gue penuh dengan ide dan kreatifitas yang munculnya pun kadang enggak bisa gue prediksi. Dan kadang banyak gilanya ketimbang warasnya.
Gue sangat menikmati saat kegilaan gue menjadi-jadi. Gue bakal mati gaya kalo ide gue sekedar berlabel waras. Berarti gue gak bisa menggebrak aturan yang selama ini cuma mengurung kegilaan gue. Aturan yang cuma tau, ide gue gila dan gak layak dipublikasikan.
Gue enggak menuntut lu jadi gila untuk mengerti karya gue. Tapi memang karya gue enggak akan bisa dinikmati sama orang biasa. Enggak akan bisa diterima sama orang yang merasa waras. Enggak akan bisa memuaskan keingintauan lu yang cuma kepo.
Gue enggak suka jalan lurus yang monoton. Gue suka jalan yang berkelok. Yang dari awal gue mulai melangkah, kelokannya itu udah keliatan kece. Gue suka tanjakan, menikmati jalanan turun. Jalan lurus itu enggak ada adrenalinnya. Standar. Datar. Dan gue gak suka segala sesuatu yang datar. Harus beda. Harus waow. Dan gak boleh biasa aja.

Dan itulah kenapa ada beberapa atau banyak orang yang berusaha buat kepoin gue. Dari apa yang gue tulis. Siapa yang gue maksud di tulisan gue. Kenapa gue nulis itu, kenapa gue pake seting di suatu tempat. Hello.. hai.. itu tulisan. Gue berhak nulis apa pun yang gue mau. Gue bebas donk mau nulis apa aja. Semua ide yang nyarang di otak gue itu mutlak punya gue. Dan elu gak bisa ngatur gue harus nulis ini. Gue gak boleh nulis itu. Ehh.. siapa elu ya ?! Kalo lu pengen kontroversial gak perlu alay gitu.

Kalo elu gak suka sama cara gue berkarya, abaikan. Kalo elu gak suka cara gue berucap, tulikan telinga lu tentang gue. Kalo lu ngrasa eneg lihat tulisan gue, butain mata lu dari tulisan gue. Semakin lu menjauh dari gue, semakin lu penasaran sama karya gue. Dan semakin penasaran sama apa yang gue buat, lu bakal jadi kepo lebay.

Tukang kepo yang rela meluangkan waktunya buat mencari tau tentang gue. Yang tanpa sadar melewatkan waktunya cuma buat kepoin gue. Mencari tau apa pun tentang gue. Nguber info tentang gue, yang sebenernya bisa lu dapetin semua hal tentang gue dengan bertanya sama gue.
Tapi gue harus bersyukur, masih ada orang-orang yang dengan senang hati memperhatikan gue lebih dari orang-orang yang sayang sama gue. Yang harusnya mereka kasih perhatian ke orang yang mereka sayang, tapi malah meluangkan sebagian waktunya cuma buat gue. Ohh.. manis sekali.

Dan tukang kepo inilah yang bikin gue bersemangat untuk bikin mereka lebih kepo tentang gue. Para tukang kepo inilah, yang bikin karya gue semakin dikenal orang.

Thanks Kemals..
*Jangan buang waktu buat cari tau tentang gue, karena saat lu ngrasa mulai tau tentang gue, lu kehilangan orang yang harusnya lu perhatiin, yang pernah peduli sama lu tapi dia memilih ikut merhatiin gue..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bidadari

mengapa engkau pergi di mana engkau kini ke mana kami mencari peri kecil kami, telah menjadi bidadari tak terasa telah dewasa tapi jangan pernah pergi tinggalkan kami kembalilah bidadari kami engkau kuat, kami tau itu tapi tiada arti engkau sendiri pulanglah bidadari kami menanti di setiap detik berganti buat adekku, etta

coba lupakan kamu!

Suara sepatu yang aku pakai begitu jelas terdengar setiap kali menyentuh lantai. Telinga yang mendengar pasti tau aku sedang berlari. "Tha, dengerin aku dulu," begitu teriak Andre sambil terus berjalan dengan langkah yang cepat meski dia nggak berlari sepertiku. Aku nggak begitu menanggapi kata-katanya. Aku harus menghindar dari dia. "Sampe kapan mau lari? Sampe kapan kamu menghindar dari aku? Sampe kapan kamu mau berbohong sama nurani kamu? Sampe kapan, Tha," teriaknya lagi dan kali ini nggak ada langkah yang memburu. Aku berhenti dari lariku dan membalikkan badanku. "Apa mau kamu," begitu tanyaku dingin. Aku nggak lagi berlari menjauh dari dia tapi kali ini aku menghampiri dia. Mendekatkan jauh yang terbentang antara aku dan dia. "Setelah aku berhenti apa kamu yakin buat ninggalin dia? Apa kamu yakin aku mau ninggalin Aldo," lanjutku lagi masih tetap dingin. Aku merasa semua saraf di tubuhku telah mati. Saat tangan Andre menyentuh wajahku, bahk...

destiny

Hari ini aku disibukkan dengan persiapan acara pernikahan salah satu klien. Yang kebetulan menggunakan jasa event organizer yang aku kelola bersama beberapa teman jaman kuliah. Awalnya memang banyak rintangan. Tetapi berjalannya waktu, semakin banyak saja klien yang mempercayakan acaranya pada jasa kita yang berlabel Little Break Event Organizer. Klien yang dihadapi pun beragam. Ada yang manut manggut-manggut dengan ide yang kita tawarkan. Ada yang datang membawa rancangan konsep. Ada juga yang menyebalkan seperti klienku sekarang. Kemarin bilang bunga mawar merah. Hari ini minta ganti anggrek bulan warna ungu. Kemarin minta round table , sekarang mau ganti standing party . Memang menyebalkan. Tapi itulah pekerjaan kita. Melayani klien. Dan untuk itulah kita dibayar. Setelah melayani pasangan yang bawel. Aku memilih untuk keluar kantor dan mulai menghisap rokok. Ngobrol bareng Pak Mien. Sopir yang sudah bekerja di kantor kita selama tiga tahun terakhir. Kita tak pernah membangun s...