Langsung ke konten utama

Kau Kekasihnya Tapi Dia Juga Mencintaiku, Maaf

Aku tau dia pendampingmu
Saat suka pun duka
Ketika kau tertawa mau pun menangis

Aku tau dia pelitamu
Saat gelap pun terang
Ketika kau bersedih maupun ceria

Tapi taukah kau
Dia juga menemaniku
Saat aku berduka pun bersuka
Dia juga menerangi hidupku
Saat gelap hariku pun terang malamku

Dia memang milikmu
Tapi dia merindukanku
Dia memang kekasihmu
Tapi dia (juga) mencintaiku

Bukankah agak menyakitkan buatmu
Saat dia bersuka denganmu, dia berbagi suka denganku
Saat dia berduka denganmu, dia bagikan semua perihnya denganku
Mendustaimu dengan senyum topeng yang tampan

Kau bisa memiliki raganya
Hati dan pikirannya milikku juga
Karena saat bersamamu, aku di benaknya
Dan saat bersamaku, dia tak memikirkanmu

Maaf atas keadaan ini
Tapi beginilah kita
Aku tak akan mengambilnya darimu
Tapi biarkan dia membagi hatinya
Untuk kau, perempuannya
Dan aku, yang dicintainya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

bidadari

mengapa engkau pergi di mana engkau kini ke mana kami mencari peri kecil kami, telah menjadi bidadari tak terasa telah dewasa tapi jangan pernah pergi tinggalkan kami kembalilah bidadari kami engkau kuat, kami tau itu tapi tiada arti engkau sendiri pulanglah bidadari kami menanti di setiap detik berganti buat adekku, etta

sayang tak selalu (ber)sama

"Apa kamu sudah membahagiakan aku selama aku bersamamu. Dari kita kenal, kita pacaran, sampe kita nikah. Dan sekarang kita punya anak ? Apa kamu uda pernah ngebahagiain aku ? Apa kamu ngrasa aku uda bahagia sama kamu ?"            . . . . . hening "Orang di luar sana boleh berpikir aku bahagia sama kamu. Tapi kenyataannya kamu gak pernah sedikit pun bikin aku bahagia. Tau kenapa ? Karena kamu cuma berpikir kamu udah bahagiain aku. Karena kamu merasa, kamu udah buat aku bahagia. Padahal apa ? Nothing ! NOTHING !!"      . . . . . . . hening " Kamu gak pernah nglakuin apa-apa buat aku. Waktu aku merasa sendiri. Waktu aku ada masalah. Apa kamu tau aku ada masalah ? Apa kamu tau aku kesepian? Apa kamu tau sikapku berubah ? Kamu sibuk dengan pekerjaan kamu. Kamu sibuk memikirkan promosi untuk kenaikan jabatan kamu. Kamu sibuk mencarikan materi buat aku. Aku gak cuma butuh materi ! Aku mau nikah sama kamu, bukan mau mater...