Egois berarti maunya menang sendiri. Tak mau mengalah. Tak mau tau alasan dan pendapat orang lain. Lebih suka memaksakan kemauan, keinginan, dan segala rajutan asa.
Egois artinya tak peduli keadaan orang lain. Yang terpenting adalah dirinya sendiri. Apa pun alasannya, aku yakin pada dasarnya, manusia diciptakan dengan diberkahi suatu sifat yang bernama egois. Hanya kadar tiap manusia yang berbeda.
Mungkin kau akan menilaiku sebagai sang egois sejati. Aku tak pernah keberatan kau mengataiku seperti itu. Tak apa menurutku. Karena aku pun merasa sebagai sang egois. Aku memang egois. Sangat egois.
Tetapi setelah aku bertemu dengan seseorang yang aku sebut Lelaki Sepi, aku dihadapkan pada orang yang juga memiliki kadar egois yang hampir sama denganku. Bisa dibayangkan? Dua orang. Dengan pembawaan sifat egois yang berada pada garis batas yang sama. Bertemu dan disatukan. Siapa yang akan mengalah?
Aku. Dan dia. Saling mengalah. Dari setiap permasalahan dan persoalan yang kita hadapi. Semuanya harus diselesaikan. Dan setiap penyelesaian dibutuhkan suatu pengertian dan pemahaman. Sedangkan untuk mendapat pengertian dan pemahaman harus mengesampingkan ego tiap pribadi. Harus bisa mencari celah untuk keluar dari kepadatan ego.
Terkadang egois masih sangat dibutuhkan. Tetapi harus dengan pemakaian teratur dan porsi yang seimbang. Akhirnya, egois tak lagi menjadi sifat yang ternilai buruk. Setidaknya, itulah menurutku. Apa pendapat kalian, itu urusan kalian!
a6ha s3nja PAP,, 25 Juni 2009
Egois artinya tak peduli keadaan orang lain. Yang terpenting adalah dirinya sendiri. Apa pun alasannya, aku yakin pada dasarnya, manusia diciptakan dengan diberkahi suatu sifat yang bernama egois. Hanya kadar tiap manusia yang berbeda.
Mungkin kau akan menilaiku sebagai sang egois sejati. Aku tak pernah keberatan kau mengataiku seperti itu. Tak apa menurutku. Karena aku pun merasa sebagai sang egois. Aku memang egois. Sangat egois.
Tetapi setelah aku bertemu dengan seseorang yang aku sebut Lelaki Sepi, aku dihadapkan pada orang yang juga memiliki kadar egois yang hampir sama denganku. Bisa dibayangkan? Dua orang. Dengan pembawaan sifat egois yang berada pada garis batas yang sama. Bertemu dan disatukan. Siapa yang akan mengalah?
Aku. Dan dia. Saling mengalah. Dari setiap permasalahan dan persoalan yang kita hadapi. Semuanya harus diselesaikan. Dan setiap penyelesaian dibutuhkan suatu pengertian dan pemahaman. Sedangkan untuk mendapat pengertian dan pemahaman harus mengesampingkan ego tiap pribadi. Harus bisa mencari celah untuk keluar dari kepadatan ego.
Terkadang egois masih sangat dibutuhkan. Tetapi harus dengan pemakaian teratur dan porsi yang seimbang. Akhirnya, egois tak lagi menjadi sifat yang ternilai buruk. Setidaknya, itulah menurutku. Apa pendapat kalian, itu urusan kalian!
a6ha s3nja PAP,, 25 Juni 2009
Komentar
Posting Komentar