Langsung ke konten utama

sayang tak selalu (ber)sama

"Apa kamu sudah membahagiakan aku selama aku bersamamu. Dari kita kenal, kita pacaran, sampe kita nikah. Dan sekarang kita punya anak ? Apa kamu uda pernah ngebahagiain aku ? Apa kamu ngrasa aku uda bahagia sama kamu ?"
     
     . . . . . hening

"Orang di luar sana boleh berpikir aku bahagia sama kamu. Tapi kenyataannya kamu gak pernah sedikit pun bikin aku bahagia. Tau kenapa ? Karena kamu cuma berpikir kamu udah bahagiain aku. Karena kamu merasa, kamu udah buat aku bahagia. Padahal apa ? Nothing ! NOTHING !!"

     . . . . . . . hening

" Kamu gak pernah nglakuin apa-apa buat aku. Waktu aku merasa sendiri. Waktu aku ada masalah. Apa kamu tau aku ada masalah ? Apa kamu tau aku kesepian? Apa kamu tau sikapku berubah ? Kamu sibuk dengan pekerjaan kamu. Kamu sibuk memikirkan promosi untuk kenaikan jabatan kamu. Kamu sibuk mencarikan materi buat aku. Aku gak cuma butuh materi ! Aku mau nikah sama kamu, bukan mau materi doang !! Kamu tau tiap malem aku nangis? Kamu tau tiap waktu aku berusaha kuat bertahan sama kamu ? Mengimbangi kamu dengan segala kelebihan kamu. Membanggakan kamu di depan orang tua kita. Menyanjung kamu di hadapan para kolega kamu. Kamu pikir aku tukang suap pribadi kamu ? Aku pasangan yang harusnya kamu hargai. Yang harusnya kamu jaga !!"

     . . . . . . . . . . . . hening

"Aku sering berpikir, kamu memang hebat untuk mereka. Tapi kamu gak hebat buat aku. Dan buat aku, kamu memang sudah bisa melakukan semuanya sendiri. Buat kamu pernikahan hanya sebuah topeng. Kamu berambisi dengan kehidupan pribadi kamu. Sampai kamu lupa, kamu punya keluarga. Kamu punya aku. Kamu punya anak ! Kamu lupa kita ada untuk kamu. Tapi kamu gak pernah ada buat kita. "

     . . . . . . . . . . . . . . . . . hening

"Udah cukup ! Semua yang kamu pikir adalah sempurna hanya klise. Hanya cerita. Dan aku uda gak bisa melanjutkan ini. Aku gak akan menyesal sama keputusanku ini. Kamu gak perlu orang lain untuk menikmati hidup dengan cara kamu. Dan aku juga gak butuh orang yang gak bisa menganggap aku ada. "


"Aku masih sayang sama kamu. Aku gak mau kita pisah !"

"Sayang kamu gak cukup mampu untuk menyeka airmataku. Sayang kamu cuma di mulut. Dan sayang kamu, gak lebih dari sekedar kecupan manja di kening pelacur !"


     . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . hening

"Kalo kamu sayang aku. Buktikan ! Lepaskan aku. Biarkan aku pergi. . . "

Komentar

  1. nice writin,stay growing up your talent,teruslah menulis dan menginspirasi kami dengan karyamu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

bidadari

mengapa engkau pergi di mana engkau kini ke mana kami mencari peri kecil kami, telah menjadi bidadari tak terasa telah dewasa tapi jangan pernah pergi tinggalkan kami kembalilah bidadari kami engkau kuat, kami tau itu tapi tiada arti engkau sendiri pulanglah bidadari kami menanti di setiap detik berganti buat adekku, etta

coba lupakan kamu!

Suara sepatu yang aku pakai begitu jelas terdengar setiap kali menyentuh lantai. Telinga yang mendengar pasti tau aku sedang berlari. "Tha, dengerin aku dulu," begitu teriak Andre sambil terus berjalan dengan langkah yang cepat meski dia nggak berlari sepertiku. Aku nggak begitu menanggapi kata-katanya. Aku harus menghindar dari dia. "Sampe kapan mau lari? Sampe kapan kamu menghindar dari aku? Sampe kapan kamu mau berbohong sama nurani kamu? Sampe kapan, Tha," teriaknya lagi dan kali ini nggak ada langkah yang memburu. Aku berhenti dari lariku dan membalikkan badanku. "Apa mau kamu," begitu tanyaku dingin. Aku nggak lagi berlari menjauh dari dia tapi kali ini aku menghampiri dia. Mendekatkan jauh yang terbentang antara aku dan dia. "Setelah aku berhenti apa kamu yakin buat ninggalin dia? Apa kamu yakin aku mau ninggalin Aldo," lanjutku lagi masih tetap dingin. Aku merasa semua saraf di tubuhku telah mati. Saat tangan Andre menyentuh wajahku, bahk...

destiny

Hari ini aku disibukkan dengan persiapan acara pernikahan salah satu klien. Yang kebetulan menggunakan jasa event organizer yang aku kelola bersama beberapa teman jaman kuliah. Awalnya memang banyak rintangan. Tetapi berjalannya waktu, semakin banyak saja klien yang mempercayakan acaranya pada jasa kita yang berlabel Little Break Event Organizer. Klien yang dihadapi pun beragam. Ada yang manut manggut-manggut dengan ide yang kita tawarkan. Ada yang datang membawa rancangan konsep. Ada juga yang menyebalkan seperti klienku sekarang. Kemarin bilang bunga mawar merah. Hari ini minta ganti anggrek bulan warna ungu. Kemarin minta round table , sekarang mau ganti standing party . Memang menyebalkan. Tapi itulah pekerjaan kita. Melayani klien. Dan untuk itulah kita dibayar. Setelah melayani pasangan yang bawel. Aku memilih untuk keluar kantor dan mulai menghisap rokok. Ngobrol bareng Pak Mien. Sopir yang sudah bekerja di kantor kita selama tiga tahun terakhir. Kita tak pernah membangun s...