Langsung ke konten utama

Bukan Karma, Sayang



Aku mengerti tentang sajak kehilanganmu
Memahami arti sedih dan kecewamu
Aku bisa memaknai senyum yang sengaja kau kembangkan

Pedihmu pernah aku rasakan
Sakit yang kau nikmati, pernah pula aku nikmati
Tapi kau harus tetap berdiri
Kau harus tetap tegak memandang ke depan

Melawan kegelisahan hati
Demi janji kepada mentari

Jangan terlampau dalam kau menjatuhkan diri
Pada kebimbangan hati untuk berlalu
Menepilah sesaat, rangkai kembali mimpi lalu maju

Jika kau pikir aku hanya mampu berkata
Tengoklah hatimu
Kau lebih lemah dariku
Perempuan yang pernah kau abaikan
Yang kau acuhkan setelah kau buai harapan

Tapi aku tak membencimu
Aku tetap mengagumimu

Sikapmu yang seolah mengajakku berbagi
Sementara kau telah memiliki hati

Ini bukan karma, Sayang
Ini hanya sekedar pengingat
Bahwa, akulah tempat sesungguhnya
Kau menjatuhkan pelukan hangat

Dan hatimu, tak akan pernah bisa menyangkal
Aku sejatinya jawaban dari mimpimu semalam

tbrm, 2914

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

bidadari

mengapa engkau pergi di mana engkau kini ke mana kami mencari peri kecil kami, telah menjadi bidadari tak terasa telah dewasa tapi jangan pernah pergi tinggalkan kami kembalilah bidadari kami engkau kuat, kami tau itu tapi tiada arti engkau sendiri pulanglah bidadari kami menanti di setiap detik berganti buat adekku, etta

sayang tak selalu (ber)sama

"Apa kamu sudah membahagiakan aku selama aku bersamamu. Dari kita kenal, kita pacaran, sampe kita nikah. Dan sekarang kita punya anak ? Apa kamu uda pernah ngebahagiain aku ? Apa kamu ngrasa aku uda bahagia sama kamu ?"            . . . . . hening "Orang di luar sana boleh berpikir aku bahagia sama kamu. Tapi kenyataannya kamu gak pernah sedikit pun bikin aku bahagia. Tau kenapa ? Karena kamu cuma berpikir kamu udah bahagiain aku. Karena kamu merasa, kamu udah buat aku bahagia. Padahal apa ? Nothing ! NOTHING !!"      . . . . . . . hening " Kamu gak pernah nglakuin apa-apa buat aku. Waktu aku merasa sendiri. Waktu aku ada masalah. Apa kamu tau aku ada masalah ? Apa kamu tau aku kesepian? Apa kamu tau sikapku berubah ? Kamu sibuk dengan pekerjaan kamu. Kamu sibuk memikirkan promosi untuk kenaikan jabatan kamu. Kamu sibuk mencarikan materi buat aku. Aku gak cuma butuh materi ! Aku mau nikah sama kamu, bukan mau mater...