Langsung ke konten utama

Menikmati Kesalahan

       perlahan, sentuhanmu terasa di ragaku

kita telah banyak bertukar kata
sudah jauh saling bercerita
kita juga telah saling menatap mata

tapi tak secepat itu kita bisa saling menyapa
bertegur mengucap nama, namamu, namaku
kita tak saling kenal, tapi seperti telah lama berkawan

hingga aku terlelap di bahumu
dan aroma green tea yang melekat di tubuhmu,
seakan asap yang mengganggu nyenyakku

kita lalu seperti seiya meski tanpa berkata
kita seakan bercerita walau hanya saling memandang

       dan sentuhanmu semakin mengena di jantungku

kau renyah menikmati candaku
kau peduli pada keping ceritaku
kau iringi hariku dengan senyummu

       lalu semakin erat kau menggenggam hatiku

seakan tak ingin melepaskanku, meski sejenak
padahal kau tau, ada seorang wanita yang menantimu pulang
kau sadar kita tak mungkin bersama untuk selamanya

dan beginilah kita saat ini
hanya bisa menikmati waktu saat kita berdua
melupakan apa yang kita punya

walau tau itu salah
aku tau, kau pun tau
kita hanya bisa menikmati kesalahan ini
entah sampai kapan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Awal

Aku bukan ketiga dari rentangmu dengan dia Kau sendiri bukan pelarian dari kisahku yang berakhir Jika memang aku teman hidupmu Lantas mengapa berlama menautkan hati kita Mengapa harus bertemu dan berkasih dengan hati yang dulu Sedang kau begitu setia menjaga rasa Di antara raguku yang menyergap di awal Dengan sombong, ku cegah pedulimu meluluhkan angkuh Ku batasi rasa rinduku agar tak kerap wajah kita beradu Dan kau memenangkan segala kelebihanku Dengan menyapa kekuranganku penuh hangat Hai pria yang kini bersamaku Mari eratkan genggaman Karena kita tak pernah tau Kapan godaan dan ujian menghampiri Sekedar mampir atau ingin memporakporandakan Kepada teman hidupku yang tetap bertahan Terimakasih telah membuatku juga bertahan Kecup dan pelukku untukmu tertanda, Perempuan yang selalu menjadi teman tidurmu

bidadari

mengapa engkau pergi di mana engkau kini ke mana kami mencari peri kecil kami, telah menjadi bidadari tak terasa telah dewasa tapi jangan pernah pergi tinggalkan kami kembalilah bidadari kami engkau kuat, kami tau itu tapi tiada arti engkau sendiri pulanglah bidadari kami menanti di setiap detik berganti buat adekku, etta

sayang tak selalu (ber)sama

"Apa kamu sudah membahagiakan aku selama aku bersamamu. Dari kita kenal, kita pacaran, sampe kita nikah. Dan sekarang kita punya anak ? Apa kamu uda pernah ngebahagiain aku ? Apa kamu ngrasa aku uda bahagia sama kamu ?"            . . . . . hening "Orang di luar sana boleh berpikir aku bahagia sama kamu. Tapi kenyataannya kamu gak pernah sedikit pun bikin aku bahagia. Tau kenapa ? Karena kamu cuma berpikir kamu udah bahagiain aku. Karena kamu merasa, kamu udah buat aku bahagia. Padahal apa ? Nothing ! NOTHING !!"      . . . . . . . hening " Kamu gak pernah nglakuin apa-apa buat aku. Waktu aku merasa sendiri. Waktu aku ada masalah. Apa kamu tau aku ada masalah ? Apa kamu tau aku kesepian? Apa kamu tau sikapku berubah ? Kamu sibuk dengan pekerjaan kamu. Kamu sibuk memikirkan promosi untuk kenaikan jabatan kamu. Kamu sibuk mencarikan materi buat aku. Aku gak cuma butuh materi ! Aku mau nikah sama kamu, bukan mau mater...