Langsung ke konten utama

Antara Aku, Kau, dan Istrimu

Antara aku dan kamu, terikat satu rasa yang entah apa namanya
Antara kamu dan istrimu, terucap janji sumpah setia
Antara aku dan istrimu, terlalu mencintaimu sepanjang nyawa

Apakah aku salah menyimpan rasa yang entah itu
Apakah aku salah mengungkap rindu menderu

Sedangkan kamu tak pernah berhenti mencari kabarku
Kamu tak pernah bosan bertanya tentang rasaku

Istrimu memiliki raga dan waktumu
Pun aku, yang juga berhak menjamah raga dan melewatkan waktu
Meski sekedip mataku

Pernahkah istrimu bertanya,
Siapa wanita yang ada di hatimu ?
Siapa wanita yang memayoritaskan pikiranmu akannya ?
Siapa wanita yang dalam gelapnya merindukan hadirmu ?

Kamu bisa berlari menjauh demi janji sumpah setiamu
Mendiamkanku seakan aku hanyalah kesalahan yang ingin kamu sudahi

Tapi benarkah kamu bisa tanpa aku
Aku jelas tak bisa tanpa kamu
Karena nafasmu adalah oksigenku
Karena detakku adalah degupmu

Kita saling membutuhkan, meski pun kita tau
Itu kebutuhan yang salah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bidadari

mengapa engkau pergi di mana engkau kini ke mana kami mencari peri kecil kami, telah menjadi bidadari tak terasa telah dewasa tapi jangan pernah pergi tinggalkan kami kembalilah bidadari kami engkau kuat, kami tau itu tapi tiada arti engkau sendiri pulanglah bidadari kami menanti di setiap detik berganti buat adekku, etta

coba lupakan kamu!

Suara sepatu yang aku pakai begitu jelas terdengar setiap kali menyentuh lantai. Telinga yang mendengar pasti tau aku sedang berlari. "Tha, dengerin aku dulu," begitu teriak Andre sambil terus berjalan dengan langkah yang cepat meski dia nggak berlari sepertiku. Aku nggak begitu menanggapi kata-katanya. Aku harus menghindar dari dia. "Sampe kapan mau lari? Sampe kapan kamu menghindar dari aku? Sampe kapan kamu mau berbohong sama nurani kamu? Sampe kapan, Tha," teriaknya lagi dan kali ini nggak ada langkah yang memburu. Aku berhenti dari lariku dan membalikkan badanku. "Apa mau kamu," begitu tanyaku dingin. Aku nggak lagi berlari menjauh dari dia tapi kali ini aku menghampiri dia. Mendekatkan jauh yang terbentang antara aku dan dia. "Setelah aku berhenti apa kamu yakin buat ninggalin dia? Apa kamu yakin aku mau ninggalin Aldo," lanjutku lagi masih tetap dingin. Aku merasa semua saraf di tubuhku telah mati. Saat tangan Andre menyentuh wajahku, bahk...

destiny

Hari ini aku disibukkan dengan persiapan acara pernikahan salah satu klien. Yang kebetulan menggunakan jasa event organizer yang aku kelola bersama beberapa teman jaman kuliah. Awalnya memang banyak rintangan. Tetapi berjalannya waktu, semakin banyak saja klien yang mempercayakan acaranya pada jasa kita yang berlabel Little Break Event Organizer. Klien yang dihadapi pun beragam. Ada yang manut manggut-manggut dengan ide yang kita tawarkan. Ada yang datang membawa rancangan konsep. Ada juga yang menyebalkan seperti klienku sekarang. Kemarin bilang bunga mawar merah. Hari ini minta ganti anggrek bulan warna ungu. Kemarin minta round table , sekarang mau ganti standing party . Memang menyebalkan. Tapi itulah pekerjaan kita. Melayani klien. Dan untuk itulah kita dibayar. Setelah melayani pasangan yang bawel. Aku memilih untuk keluar kantor dan mulai menghisap rokok. Ngobrol bareng Pak Mien. Sopir yang sudah bekerja di kantor kita selama tiga tahun terakhir. Kita tak pernah membangun s...